Hawking-Aldrin Rintis Ekspansi Antariksa

Kamis, 10 Maret 2011

NASA/Paul E. AlersStephen Hawking
KOMPAS.com — Tokoh ternama dalam bidang astrofisika dan kosmologi, Stephen Hawking, merancang kerja sama dengan Buzz Aldrin, astronot sekaligus manusia kedua yang berhasil menginjakkan kaki di bulan. Kerja sama keduanya dirintis dengan tujuan mengupayakan masa depan manusia yang lebih baik di luar angkasa.
Detail dari kerja sama tersebut masih belum jelas saat ini, tapi keduanya memiliki mimpi besar. Setelah bertemu beberapa waktu lalu, mereka memberi pernyataan yang mengungkapkan, "Kerja sama bertujuan mendefinisikan dan merumuskan Visi Antariksa Terpadu yang membantu keberlanjutan ekspansi manusia ke luar angkasa dan menjamin kesintasan spesies manusia."
Mereka menambahkan, rumusan tersebut akan membantu manusia dalam menyelesaikan persoalan di bumi. Rumusan juga akan memberikan fondasi yang mantap untuk membangun koloni manusia di seluruh tata surya.
Hawking dan Aldrin mengatakan, hal itu tak mungkin dilakukan oleh satu negara saja, melainkan lewat kerja sama. "Misi terpadu ini akan membentuk kepemimpinan global. Ketika tiap negara bekerja sama, dan bukan hanya saling berkompetisi seperti dahulu, maka tiap negara akan berkontribusi dalam kekuatan dan sumber daya tertentu," papar keduanya secara tertulis dalam rilis setelah pertemuannya.
Aldrin memang telah pensiun dari pekerjaannya, tapi hingga kini masih terus terlibat dalam eksplorasi antariksa. Ia mendukung visi Presiden Barack Obama yang lebih memilih mengeksplorasi asteroid pada tahun 2025 dan Mars pada 2030 daripada fokus untuk kembali mengeksplorasi Bulan.
Hawking sendiri walaupun menderita penyakit neurodegeneratif amyotrophic lateral sclerosis, tetap menjadi salah satu astrofisikawan dan kosmolog handal dunia. Tahun lalu, ia membuat program televisi yang di dalamnya berisi pernyataan bahwa tak ada jaminan alien akan menjadi rekan manusia. Alien bisa saja datang sebagai penjajah, menggali sumber daya di bumi, dan memanfaatkannya untuk kepentingan mereka.
Mengenai pertemuan dan kerja sama dengan Hawking, Aldrin mengaku sangat terkesan. "Saya selalu mengagumi Stephen Hawking dan hasil karyanya yang terus mengembangkan pemahaman kita tentang semesta. Pertemuan kami yang berlangsung selama 3 jam adalah hal yang paling indah dan tak biasa," kata Aldrin.

Rekor Temukan 19 Asteroid dalam Semalam

Rob RatkowskiObservatorium PS1 di Haleakala, Maui.
KOMPAS.com - Teleskop Pan-STARRS PS1 atau yang disingkat PS1 membuat rekor baru dalam perburuan asteroid. Teleskop yang berlokasi di Gunung Berapi Haleakala di Maui, Hawaii ini berhasil menemukan 19 asteroid dalam semalam. Rekor dicetak dari penemuan 29 Januari 2011 lalu.
"Temuan ini merupakan bukti bahwa PS1 adalah teleskop terbaik untuk studi macam ini," kata Pemimpin proyek PS1 Nick Kaiser dari University of Hawaii. Proyek PS1 didanai oleh NASA dan US Air Force Research Laboratory yang bertujuan mencari asteroid yang mengancam bumi.
PS1 yang dilengkapi kamera digital terbesar didesain untuk mengambil ratusan foto angkasa tiap malam. Citra dibandingkan untuk mengetahui gerakan asteroid. Ilmuwan menemukan asteroid dengan melacak pergerakannya relatif latar bintang yang statis.
Pada malam tanggal 29 Januari, sebenarnya PS1 menemukan 30 kandidat asteroid. Namun setelah citra dikirim ke Minor Planet Center dan dianalisa lagi oleh astronom menggunakan teleskop di Mauna Kea Observatories di Hawaii, hanya 19 asteroid saja yang terbukti keberadaannya.
Dua dari 19 asteroid yang ditemukan akan mendekati bumi dalam waktu relatif dekat. Keduanya tidak menimbulkan ancaman serius dalam jangka pendek. Namun, apa yang akan terjadi dalam abad mendatang misalnya, nelum bisa diprediksikan. Bila hantaman asteroid terjadi, dampaknya pada bumi akan luar biasa.
Pan-STARS PS1 adalah singkatan dari anoramic Survey Telescope and Rapid Response System. Teleskop ini meiliki cermin utara selebar 1,8 meter dan pencitraan digital beresolusi 1400 megapiksel. Teleskop ini didesain secara khusus untuk mencari asterid yang berpotensi mengancam bumi.

Sorghum Jadi Bahan "Fast Food" buat Sapi

SHUTTERSTOCKSorghum
JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti dari Badan Tenaga Atom Nasional (Batan), Ir. Suharyono M.Rur. Sci., kini tengah mengembangkan fast food untuk ternak. Bahan dasar dari fast food tersebut adalah sorghum, jenis tanaman serealia yang bisa tumbuh di lahan kering.
Untuk membuatnya, sorghum terlebih dahulu dibuat menjadi silase. Dalam prosesnya, sorghum dipotong-potong menjadi lebih pendek, kemudian dimasukkan dalam wadah kedap udara dan difermentasi.
"Setelah jadi silase, lalu ditambahkan biosuplemen dan bahan-bahan lain sebagai media," kata Suharyono yang merupakan peneliti nutrisi ternak Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional.
Sorghum yang menjadi bahan dasar pembuatan fast food ini diketahui lebih bernutrisi dari jenis pakan lain seperti rumput gajah. Salah satu indikatornya, sorghum memiliki kandungan protein yang lebih tinggi, yakni 10-12%. Selama ini, sorghum yang diberikan pada ternak berupa silase dan sorghum segar yang telah dipotong-potong.
Diketahui, sorghum juga adalah pangan ternak yang sangat potensial untuk diberikan pada sapi. Fast food untuk ternak ini kini tengah dikembangkan namun wujudnya nanti belum bisa diketahui. Suharyono mengungkapkan, dengan fast food ini, diharapkan penggunaan sorghum lebih meluas dan ternak pun mendapatkan nutrisi yang lebih baik.
Lalu, dimana peran teknologi isotop dan radiasi dalam pengembangan pakan ternak ini? "Dengan isotop, kita bisa tahu apakah pakan itu bagus bagi ternak dengan melihat jumlah fosfor yang terserap. Dengan radiasi, kita bisa tahu logam berat dan mineral yang terdapat di bahan pakan," kata Suharyono.
Sorghum adalah tanaman yang bisa dimanfaatkan biji, batang dan daunnya. Selain bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, tanaman ini juga punya potensi sebagai bahan pangan manusia. Jenis serealia ini bisa ditanam di lahan kering sehingga bisa jadi alternatif bagi penduduk dimana padi, jagung atau gandum sulit dibudidayakan.

Spesies Lele Berkulit Jaguar Ditemukan

Wolmar WosiackStenolicnus ix, sejenis lele kecil yang memiliki pola bintik pada tubuhnya.
KOMPAS.com — Lele mungkin sudah sangat akrab dengan masyarakat Indonesia. Akan tetapi, bagaimana dengan lele berkulit mirip jaguar? Pastinya ini merupakan hal baru. Para ilmuwan baru saja menemukan spesies ini dan memublikasikan temuannya di jurnal Zootaxa, Kamis (10/3/2011).
Para ilmuwan mengatakan, lele yang ditemukan memiliki tampakan luar berwarna krem dengan bintik-bintik, persis kulit jaguar. Karena kemiripan itu, lele jaguar ini kemudian dinamai Stenolicnus ix. Dalam bahasa Maya, "ix" adalah kata yang merujuk pada spesies jaguar.
Stenolicnus ix memiliki perbedaan menonjol dengan hewan lain pada genus yang sama. Spesies ini memiliki panjang nasal barbel yang berbeda dari spesies lain segenus. Nasal barbel adalah organ taktil yang memanjang dari mulut, berwujud mirip kumis kucing.
Spesies ini ditemukan dalam rangkaian ekspedisi di wilayah hutan Amazon bagian utara, Para, Brazilia, wilayah hutan hujan tropis yang mencakup area seluas 4 hektar. Ilmuwan menemukan ketika mengeksplorasi dasar Sungai Curua, menyaring pasir dan sampah daun dengan memakai jaring kecil.
"Ikan ini kami temukan ketika kita akan menyelesaikan penelitian di danau kecil. Spesiesnya sangat kecil karenanya sangat sulit ditemukan. Itulah sebabnya kami hanya mengambil satu sampel," kata Wolmar Wosiack, peneliti dan kurator koleksi ichtyologi di Emilio Goeldi Museum, Para.
Selain lele berkulit jaguar ini, terdapat 15 spesies lainnya yang juga ditemukan di perairan yang sama selebar 5 meter dengan kedalaman 1 meter. Wosiack menemukannya bersama rekannya, Daniel Coutinho, dari Federal University Para dan dan Luciano Montag, mahasiswa pascasarjana di universitas tersebut.
Ekspedisi ini diorganisasi oleh Emilio Goeldi Museum dan Conservation International Brazilia. Ekspedisi dilakukan pada tahun 2008 dan melibatkan 30 ilmuwan, dipimpin oleh Alexandro Aleixo, peneliti dan kurator koleksi burung Museum Goeldi. Eksplorasi dilakukan di wilayah hutan seluas 12 juta hektar.

Dokter Indonesia Sukses Lakukan Transplantasi Hati

Shutterstock
Ilustrasi transplantasi

JAKARTA, KOMPAS.com -
 Tim dokter dari RSUPN Cipto Mangunkusumo berhasil melakukan transplantasi hati yang pertama di Indonesia. Prestasi tersebut diraih dibawah supervisi tim transplantasi hati dari Hangzhou, Cina bekerja sama dengan RS. Puri Indah Jakarta.
Proses transpantasi hati dilakukan pada 13 Desember 2010 terhadap Abdul Mukri (44) pasien hepatitis B dengan pendonor Nisa Zahra (18) anak pertamanya. Operasi kedua dilakukan pada pasien anak, Aulia (6) yang menderita hepatitis autoimun dengan pendonor ayah kandungnya Hariyanto yang dilakukan tanggal 15 Desember 2010.Kedua operasi tersebut dinyatakan berhasil.
Direktur RSCM dr.Akmal Taher, Sp.U menyebutkan operasi transplantasi hati merupakan operasi paling kompleks dalam dunia kedokteran karena itu tim dokter RSCM memerlukan persiapan selama 6 bulan.
"Pasca operasi pasien masih harus dalam pengawasan dokter selama 2 bulan. Karena itu baru sekarang kami berani menyatakan kedua operasi itu berhasil," katanya.
Pasien hepatitis yang memerlukan cangkok hati, menurut dr.Sastiono Sp.B adalah pasien yang berada di stadium akhir atau sirosis. Di Indonesia sebenarnya cukup banyak pasien yang butuh cangkok hati namun terkendala pendonor.
"Belum banyak orang, bahkan anggota keluarga sendiri yang mau memberikan hatinya," katanya.
Padahal, ungkapnya, cangkok hati berbeda dengan transplantasi organ tubuh lainnya. "Pada prinsipnya hanya sebagian saja hati yang dipotong karena hati punya sifat meregenerasi atau bisa tumbuh kembali," imbuh ketua tim dokter transplantasi hati dari RSCM ini dalam acara serah terima pasien kepada institusi tempat pasien bekerja.
Ditambahkan oleh dr.Irsan Hasan, Sp.PD, operasi pencangkokan hati ini masih dalam fase transfer knowledge di bawah supervisi Profesor Shu-Sen Zheng dari Zhejiang University School of Medicine, Hangzhou, China.
"Setelah berhasil melakukan operasi transplantasi hati sampai 6 kali selanjutnya tim dokter kita akan melakukannya sendiri. Sekarang ini kami sedang menyiapkan operasi tahap 2 yang akan dilakukan dalam waktu dekat," paparnya.
Tim dokter transplantasi hati RSCM terdiri dari 34 orang dokter dari berbagai keahlian, termasuk dokter bedah, anastesi, patologi klinik, dokter anak, hingga ahli gizi. Keberhasilan ini juga diharapkan mampu membuktikan bahwa dokter tanah air mampu memberi layanan berstandar internasional dengan penghematan biaya hingga 50 persen dibanding biaya operasi serupa di luar negeri.

Meteorit Bawa Alien Berbentuk Cacing

Richard Hoover/The Journal of CosmologyHelai-helai yang diduga sebagai fosil alien atau makhluk asing berbentuk seperti cacing ditemukan di sebuah meteorit.
KOMPAS.com - Seorang peneliti dari NASA mengklaim telah menemukan bukti adanya makhluk angkasa luar (alien). Laporan yang ditulis Richard Hoover yang dipublikasikan di Journal of Cosmology, Jumat (4/3/2011), memuat foto makhluk semacam cacing berukuran mikroskopik.
Dia menyatakan telah menemukan fosil amat kecil pada meteorit. Dari fragmen yang dibawa Hoover tampak beberapa tipe meteorit kondrit karbon (carbonaceous chondrite) yang merupakan materi dengan kandungan air dan materi organik relatif tinggi.
Penemuan tersebut memancing optimisme sekaligus skeptisisme dan kini diteliti oleh 100 ilmuwan. Hoover menyimpulkan, bakteri yang menjadi fosil tersebut bukan hasil kontaminasi dengan bumi, melainkan sisa-sisa makhluk hidup yang memfosil yang pada mulanya hidup di komet, bulan, dan bintang

Robot Cheetah Diciptakan untuk Berlari

Minggu, 06 Maret 2011


BOSTON DYNAMICS Robot bernama ATLAS yang dikembangkan Boston Dynamics dan didanai DARPA ini dirancang untuk berlari secepat cheetah.
KOMPAS.com — Lembaga riset pertahanan di Amerika Serikat, Defense Advanced Research Projects Agency tengah memiliki proyek ambisius. Mereka menciptakan robot pelari yang diberi nama ATLAS. Robot berkaki empat berbentuk cheetah itu memang dirancang menjadi pelari cepat.
Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) menggandeng Boston Dynamics untuk mengembangkan robot pelari tercepat di dunia itu. Robot ini diharapkan bisa memanjat, melewati ruang-ruang sempit, dan bisa bermanuver dengan lincah. ATLAS diharapkan dapat menembus kecepatan 20-30 mil per jam (32-48 km per jam, jika 1 mil setara 1,6 km). Walau demikian, ia belum mampu meniru kecepatan asli cheetah.
Boston Dynamics selama ini telah berpengalaman mengembangkan robot pintar. Sebelumnya, perusahaan tersebut telah menciptakan robot PETMAN yang berbentuk seperti manusia tanpa kepala dan BIGDOG robot.
Menurut Marc Raibert, Presiden dari Boston Dynamic, pihaknya sampai sekarang masih berusaha menyamai kecepatan cheetah yang mencapai 96-112 km per jam. "Tak ada alasan untuk tidak menyamai kecepatan asli, tetapi butuh waktu untuk mencapai angka itu," kata Marc Raibert, Presiden Boston Dynamics, kepada Boston Herald.
DARPA membiayai program ini dengan tujuan menciptakan robot yang cepat dan mampu bergerak lincah. Prototipe ATLAS akan keluar sekitar 20 bulan lagi. ATLAS mungkin suatu saat dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan di medan perang.(National Geographic Indonesia/Arief Sujatmoko)

Pahatan Purba Ditemukan di Goa Timor

John Brush
Petroglyph di Goa Lene Hara, Timor Leste.
KOMPAS.com — Ilmuwan Australia menemukan pahatan dari masa prasejarah di dinding goa ketika sedang berburu fosil tikus raksasa di Goa Lene Hara, Timor Leste. Para ilmuwan memperkirakan pahatan itu berasal dari masa Pleistocene, lebih kurang 12.000 tahun yang lalu.
Pahatan menggambarkan wajah-wajah manusia prasejarah, salah satunya dengan hiasan kepala unik yang merepresentasikan matahari. Pahatan jenis tersebut merupakan pertama dan satu-satunya di Timor Leste yang berasal dari masa Pleistocene.
Ken Aplin dari Australia Commonwealth Scientific and Research Organization (Csiro) yang terlibat misi tersebut mengatakan bahwa ia menemukan pahatan tersebut secara tak sengaja. Saat melihat ke atas, senter di kepalanya tiba-tiba menyinari pahatan itu.
"Melihat ke atas dari lantai goa, senter kepala saya menyinari sesuatu yang tampak seperti pahatan. Saya melihat sekeliling dengan senter kepala saya dan melihat seluruh panel ukiran wajah manusia prasejarah pada dinding gua," katanya.
Aplin mengatakan, "Penduduk lokal yang bekerja dengan kami terpesona dengan penemuan tersebut. Mereka mengatakan bahwa wajah-wajah itu telah memilih hari tersebut untuk menampakkan diri sebab mereka bangga dengan apa yang kita lakukan."
Bentuk seni goa lain juga ditemukan dan diperkirakan berusia 30.000 tahun. Tahun lalu, pihak Csiro mengatakan bahwa mereka telah menemukan spesies tikus raksasa purba yang diklaim memiliki ukuran sebesar anjing kecil.

Misi "Spacewalk" Kedua Akhirnya Tuntas


KOMPAS.com - Dua astronot pesawat luar angkasa Discovery yang kini berada di International Space Station (ISS) berhasil menjalankan misi spacewalk keduanya. Steven Bowen dan Alvin Drew berhasil menuntaskan seluruh tugasnya dalam waktu sekitar 6 jam.
Dalam misi ini, keduanya berhasil memindahkan amonia dari modul pompa yang gagal dan direncanakan NASA akan dikirim ke Bumi pada bulan Juni. Selain itu, astronot juga berhasil memindahkan palet dari modul Columbus milik Eropa.
Spacewalk kedua dan terakhir astronot ini sempat tertunda karena kebocoran pakaian ruang angkasa Bowen yang berhasil diperbaiki. Selama misi, lampu pada helm baju luar angkasa milik Drew juga sempat lepas sehingga ia terpaksa kembali ke dalam kabin ISS lebih dahulu.
Astronot kini telah berhasil menjalankan tujuan awal misinya. Mereka telah menambah platform penyimpanan untuk spare part setelah tiba Sabtu lalu. Di hari Selasa, mereka telah berhasil menginstal kombinasi ruang penyimpanan dan laboratorium mini.
ISS adalah proyek 16 negara yang berbiaya 100 miliar dollar AS. ISS sejak 12 tahun lalu dibangun pada ketinggian 352 km di atas Bumi. Sejumlah 6 astronot terlibat dalam misi ISS bersama pesawat Discovery kali ini.
Misi kali ini adalah misi terakhir pesawat Discovery. Setelah misi ini, Discovery akan pensiun dan dimuseumkan. nantinya, Discovery akan ditaruh di Smithsonian National Air and Space Museum di Washington, D.C.
Pesawat ulang alik Discovery diluncurkan Kamis (24/2/2011) lalu dan awalnya dirancang menjalani misi 11 hari di luar angkasda. Namun, misi ini diperpanjang sehari sehingga Discovery baru akan mendarat di Kennedy Space Center di Florida Selasa (8/2/2011) mendatang.

Logam Baru Selentur Plastik, Sekuat Baja

Sabtu, 05 Maret 2011

YALE UNIVERSITY Logam baru buatan para ilmuwan di Yale University, AS selentur plastik, namun lebih kuat dari baja.
KOMPAS.com - Ilmuwan dari Yale membuat metal yang punya kemampuan untuk dibentuk yang setara dengan plastik. Campuran metal baru ini diciptakan untuk memperoleh bahan yang kuat namun fleksibel.
Metal baru ini lebih kuat daripada baja. Meskipun demikian, material ini dapat diubah bentuknya dalam suhu dan tekanan rendah. Proses perubahan bentuknya bisa dilakukan seperti yang biasa dilakukan untuk membentuk plastik. Artinya, pemrosesan metal ini tidak akan lebih mahal dari pada memproses plastik.
Bahan pembentuk campuran metal ini juga memiliki harga yang tidak berbeda jauh dengan plastik. Campuran metal ini terdiri dari tembaga, nikel, titanimum, dan zirkonium.
"Metal ini juga bisa dibentuk dalam berbagai macam ukuran," jelas pemimpin penelitian Jan Schroers. Ia dan timnya sudah mencoba membentuk metal mulai dari botol kecil hingga miniatur resonator untuk sistem mikroelectromekanik (MEMS). "Semuanya sekuat baja," tegas Schoers.
Schoers juga mengklaim kalau temuan ini merupakan paradigma baru dalam pembentukan metal. "Perpaduan antara plastik dan metal, dikombasikan dengan kemudahan dalam pembuatan, ekonomis, dan ketepatan pembentukan," jelas Schoers dalam siaran pers. (National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)

Jakarta Sananta Petik Kemenangan Pertama

Jakarta Sananta Petik Kemenangan Pertama
Editor: Aloysius Gonsaga Angi Ebo
Jumat, 4 Maret 2011 | 20:20 WIB
Dibaca: 348
YOGYAKARTA, Kompas.com - Tim bola voli putra Jakarta Sananta mampu memetik kemenangan pertama dalam lanjutan kompetisi Sampoerna Hijau Voli Proliga 2011. Mereka menghempaskan harapan Semarang Bank Jateng 3-1 (25-23, 26-28, 25-18 dan 26-24).
"Ini adalah kemenangan yang luar biasa, dan merupakan buah dari kesabaran pemain saat menghadapi lawan," kata Manajer Jakarta Sananta Ade Kelana usai pertandingan yang digelar di GOR Among Rogo Yogyakarta, Jumat (4/3/11).
Ia mengatakan, pemain Jakarta Sananta sempat tidak mampu berkutik menghadapi serangan Semarang Bank Jateng, terutama pada set kedua hingga tim tersebut tertinggal sembilan poin.
Setelah mengalami kekalahan di set kedua, Jakarta Sananta kemudian mencoba mengubah strategi permainan, yaitu dari bermain dalam tempo cepat menjadi bermain lebih lambat dengan passing yang cermat. Hasilnya, pada set ketiga dan keempat, Jakarta Sananta memetik kemenangan meskipun diperoleh dengan angka yang cukup ketat.
Kapten Jakarta Sananta Joko Murdianto mengatakan, timnya memerlukan kemenangan tersebut apabila ingin maju ke babak empat besar.
"Dari awal, Sananta memang ingin memetik kemenangan saat bermain di Yogyakarta, dan juga kemenangan di Semarang pada seri berikutnya, karena akan menjadi modal untuk bisa masuk ke empat besar," kata Joko.
Pada dua seri sebelumnya, Jakarta Sananta mengalami kekalahan dari Surabaya Samator, Palembang Bank Sumsel dan Jakarta Electric PLN.
Sementara itu, Pelatih Semarang Bank Jateng Sarnam mengatakan, kemenangan yang diraih Jakarta Sananta tersebut bukan kebetulan tetapi karena kematangan dari seluruh pemain Sananta.
"Secara materi pemain, kedua tim bisa dibilang imbang. Tetapi pemain kami kurang bermain secara matang," lanjutnya.
Bagi Semarang Bank Jateng, kekalahan itu adalah kekalahan ketiga dari empat pertandingan, yaitu melawan Palembang Bank Sumsel dan Jakarta Electric PLN. Satu-satunya kemenangan tim tersebut adalah dari Jogja Yuso Gunadarma.
Pada pertandingan seri berikutnya, kedua tim putra tersebut bertekad untuk memetik kemenangan.
Sementara itu, tim putri Popsivo Polwan berhasil membalik keadaan untuk mengalahkan Bandung Alko 3-1 (16-25, 25-16, 25-21 dan 25-24).




Fenomena "Crop Circles" Terjadi sejak 1686
Editor: yuli
Senin, 24 Januari 2011 | 01:41 WIB
Dibaca: 29347
deshow.netCrop circles yang membentuk pola cantik di luar negeri.
Foto:
1 2 3
JAKARTA, KOMPAS.com — Misteri crop circlesseperti terjadi di sawah Desa Rejosari, Jogotirto, Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (23/1/2011), memang fenomena baru di Indonesia.
Namun, di luar negeri fenomena itu sudah dicatat sejak lama, bukan dari abad lalu saja. Pada 1686, Prof Robert Polt, LDD menulis dalam penerbitan A Natural History of Staffordshire.
Robert Poll adalah "penjaga" pertama Museum Ashomolean dan profesor kimia di Oxford. Ia menggambarkan, bentuknya bukan hanya lingkaran, melainkan area yang rata "terdiri tiga bagian dari lingkaran, lainnya adalah setengah lingkaran, beberapa lagi kuadran."
Bentuk-bentuk itu ditemukan di lahan yang subur dan di padang terbuka. Bukan hanya satu, kadang-kadang bahkan dua dan tiga lingkaran.
Lantas, pada Juli 1880 terbit sebuah jurnal ilmiah prestisius, Nature, yang memuat surat dari seorangspectroscopist bernama J Rand Capron. Ia menggambarkan temuannya soal formasi unik di Inggris bagian selatan.
"Membentuk spot bundar dengan beberapa tangkai yang berdiri sebagai pusatnya, beberapa tangkai ambruk dengan bagian kepala tertata apik membentuk lingkaran di sekitar pusat, dan di luarnya adalah lingkaran tangkai yang utuh."
Capron menduga bentuk itu akibat "angin topan". Ia juga menyeratakan sketsa lingkaran itu, tetapi tidak dimuat oleh Nature.
Setelah itu, lebih banyak lagi catatan tentang munculnya bentuk-bentuk misterius tersebut dengan pola yang berbeda-beda dan bahkan sangat menakjubkan.
Di Inggris, ia sering kali muncul di dekat situs-situs kuno, seperti Stonehenge yang terkenal karena bebatuan raksasa tersusun teratur dan mengesankan betapa manusia kuno sudah mempunyai teknologi canggih untuk membangunnya.
Namun, crop circles juga muncul di Amerika Serikat yang tergolong tidak mempunyai jejak peradaban kuno, kecuali wilayah yang semula didiami oleh bangsa Indian kuno.
Kini, di Amerika pula ada kelompok studi yang mempelajari fenomena ini secara ilmiah, namanya Burke, Levengood, Talbott (BLT) Research Team.
Mereka mendokumentasikan banyak sekali fenomena crop circles, mewawancarai para saksi mata, dan menganalisisnya dari berbagai segi. Namun, mereka pun belum mempunyai jawaban memuaskan.Crop circles masih misteri hingga kini.

Brave Shame Because Glad motive

Selasa, 18 Januari 2011



PLUS MOTOR / Andie
Hanyua play cutting sticker and a little change. Undertail are neat (right)

PURWOKERTO, KOMPAS.COM - When writing Yamaha, both in the fairing well in the swing arm (swing arm ) does not exist, you'd think this Yamaha motorcycle. Because, from the color and big writing "Fiat" reminds us of the Fiat Yamaha MotoGP team. Moreover, the typical number "26", characteristic of the start numbers Rossi, who wore "46".
Genuine Kawasaki Ninja motorcycle was owned Ayung 250R Keun Song that often greeted Mr Song. Figures 26, he said the number of time conscription in Korea and he was pleased with the motive of the Fiat Yamaha team, in addition to simple, fast and elegant too impressed. And he wanted to feature a quarter-liter Kawasaki is still visible.
Tilled body alteration Pakdhe Cutting Sticker, Imam Susanto assisted Yogyakarta, Purwokerto Kawasaki Supervisor Serivce so gape about modifications. Claim they are so smooth because all the serious work.
Here, the modifier only mngubah on the tank and aft. As the tank plays a condom ornaments for a little bloated. Who's the back and bottom are still the original default.
Who's the stern of the fiber material used as a seat cover. The model is making its own with accents highlight the taper and meetings. So that detail the body as a whole so it looks harmonious.And undertail dipermak participate, making the look even more sip. (Andie)
Editor: Bastian
Source: